Minggu, 13 Oktober 2019

Published Oktober 13, 2019 by with 0 comment

Hukum Permintaan dan Penawaran,

a. Hukum Permintaan
Anda telah mempelajari berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan. Di antara faktor-faktor tersebut, harga memberi pengaruh yang paling signifi kan. Hubungan yang erat antara harga dan permintaan ini merupakan hubungan fungsional atau saling ketergantungan (interdependen). Coba Anda perhatikan apabila ada penjual yang melakukan ”banting harga”. Apa yang Anda lihat? Banyak atau sedikitkah pembelinya? Anda bisa lihat reaksi pembeli yang lewat di sekitarnya. Kecenderungan
konsumen untuk melihat-lihat dan membeli barang yang ditawarkan dengan harga yang rendah akan lebih besar. Untuk mendapatkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup diperlukan pengorbanan. 

Dalam kegiatan ekonomi, salah satu wujud pengorbanan adalah uang yang dipakai untuk membeli. Dalam hal ini jumlah barang/jasa yang akan Anda beli berkaitan dengan tinggi rendahnya harga barang/jasa yang bersangkutan. Kebanyakan orang akan lebih suka membeli barang yang murah atau yang harganya turun dari harga semula. Potongan harga memang cara yang sangat efektif untuk menarik pembeli terutama bagi orangorang yang hasrat konsumsinya tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan harga akan menambah minat konsumen untuk lebih banyak membeli. Apabila harga suatu barang turun, orang cenderung membeli dalam jumlah yang lebih banyak. Apabila harga suatu barang naik, apa yang akan terjadi pada minat beli masyarakat? Secara eksplisit, hukum permintaan berbunyi: semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin diminta.

Sebaliknya, semakin tinggi harganya, semakin sedikit jumlah barang yang ingin diminta (ceteris paribus). Ceteris paribus adalah suatu asumsi atau anggapan bahwa semua faktor lain yang turut mempengaruhi permintaan dianggap konstan atau tidak berubah. Hal lain yang diasumsikan tetap adalah:
  1. Penghasilan seseorang tetap. Jika penghasilan bertambah, maka kenaikan harga tidak banyak mempengaruhi permintaan. Mungkin saja, walaupun harga barang naik, permintaan suatu barang tetap, karena penghasilan masyarakat bertambah 
  2. Selera konsumen atau kesenangan orang akan barang itu tetap. Jika orang tidak lagi menyukai suatu barang, maka walaupun harga barang tersebut turun, permintaannya tetap turun.
  3. Tidak adanya barang substitusi baru. Jika ada barang substitusi baru, maka kenaikan harga sedikit saja akan menyebabkan permintaan turun karena orangorang akan beralih pada barang substitusi baru.
  4. Jumlah penduduk tetap, artinya, tidak ada pertambahan kebutuhan penduduk terhadap suatu barang. Jika jumlah penduduk bertambah, maka permintaan barang tetap meningkat meskipun harganya naik. Barang-barang yang dimaksud adalah untuk kebutuhan pokok.
  5. Orang tidak menganggap kenaikan harga itu merupakan suatu tanda bahwa harga barang itu akan terus naik. Jika demikian, orang tetap akan membeli barang yang harganya naik karena takut tidak mampu membeli di masa yang akan datang.
b. Hukum Penawaran
Dalam kasus permintaan, harga suatu barang berkorelasi negatif dengan jumlah barang yang diminta. Artinya, apabila harga naik, jumlah barang yang diminta turun. Dalam kasus penawaran, berlaku hal yang sebaliknya. Bagaimanakah yang sebaliknya itu? Coba perhatikan, bila harga kacang goreng naik, dari Rp 500,00 per bungkus menjadi Rp700,00 per bungkus, maka si pengusaha kacang goreng akan menambah jumlah barang yang dihasilkan dan ditawarkan.

Tujuannya jelas yaitu menambah keuntungan. Saat jumlah pembeli sama dengan sebelum harga naik, keuntungan per unit sudah mencapai Rp 200,00. Sebaliknya, bila harga kacang goreng turun dari Rp 500,00 menjadi Rp 400,00, maka pengusaha cenderung mengurangi produksi kacang gorengnya. Ini juga sudah sangat jelas tujuannya, yaitu mengurangi kerugian yang diderita oleh si pengusaha. Secara eksplisit, hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pengusaha (ceteris paribus).

Penawaran dapat dibedakan seperti di bawah ini.

1) Dilihat dari Realitas Penawaran
  • a) Persediaan
  • Yaitu jumlah seluruh barang yang dimiliki produsen dan siap ditawarkan pada
  • berbagai pasar.
  • b) Penawaran Riil
  • Yaitu jumlah barang yang benar-benar ditawarkan untuk dijual di pasar dengan
  • berbagai tingkat harga.
2) Dilihat dari Jumlah Penyedia (Supplier)
  • a) Penawaran Individual
  • Yaitu penawaran yang datang dari seorang pengusaha atau produsen.
  • b) Penawaran Pasar (Kolektif)
  • Yaitu penawaran yang datang dari beberapa pengusaha atau produsen di pasar.
3) Dilihat dari Jenis yang Ditawarkan
  • Faktor Produksi, Yaitu penawaran berupa tenaga, alat produksi, modal, dan tanah yang datang
  • dari masyarakat untuk perusahaan.
  • Barang Konsumsi, Yaitu hasil produksi perusahaan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  • Hukum Penawaran dan Asumsi yang Mendasarinya, Hukum penawaran merupakan rumusan yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, harga barang merupakan variabel yang berpengaruh. Adapun jumlah barang yang ditawarkan merupakan variabel yang dipengaruhi.
Hukum penawaran berbunyi:“Jika harga suatu barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumah barang yang ditawarkan per unit waktu akan bertambah. Begitu sebaliknya, jika harga suatu barang turun, ceteris paribus, jumlah barang yang ditawarkan per unit waktu akan turun.”
Asumsi yang mendasari hukum penawaran adalah faktor-faktor lain selain harga yang mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Faktor-faktor lain yang harus tetap sama antara lain biaya produksi, harga barang lain, dan tingkat teknologi. Hal yang dianalisis pada penawaran konsumen adalah hubungan jumlah barang yang ditawarkan dengan harga pasar atau hubungan antara harga pasar dan jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual, dengan asumsi keadaan lain tetap tidak berubah.

4. Fungsi Permintaan dan Penawaran

a. Fungsi Permintaan
Seperti kita ketahui bersama bahwa kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah atau sebaliknya. Hal tersebut terjadi karena adanya hubungan terbalik atau negatif antara permintaan dan harga.
Secara matematis, persamaan untuk fungsi permintaan berdasarkan hukum permintaan dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
Qd = jumlah (Quantity)
a = konstanta
b = koefi sien pengarah (slope)
P = tingkat harga
Perhatikanlah contoh berikut agar kamu dapat menentukan seberapa besar perubahan permintaan apabila terjadi perubahan harga. Suatu fungsi permintaan jika diketahui a = 4, b = 2, dan P = Rp10,00. Berapakah jumlah barang yang diminta?

Fungsi permintaan = Qd = a - bP
= 4 - 2P
= 4 - 2.10
= 16
Jadi apabila harga Rp10,00 jumlah barang yang diminta adalah 16. Jika digambarkan dalam grafi k dengan fungsi permintaan Qd = 4 - 2P adalah sebagai berikut.
Jika, P = 0 maka Q = 4
Jika, Q = 0 maka P = 2

b. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran dapat dituliskan sebagai berikut.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Baik harga dan jumlah penawaran adalah positif. Artinya, apabila harga naik, jumlah penawaran juga naik dan apabila harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. 

Perhatikan contoh berikut ini! Diketahui penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qs = - 6 + 3P. berapakah jumlah barang yang ditawarkan bila harga barang yang ditawarkan adalah Rp 3,00 ?
Jawab:
Jika, P = 0 maka Q = -6
Jika, Q = 0 maka P = 2
Fungsi penawaran Q = - 6 + 3P, dengan P = 3
= - 6 + 3. 3
= 3


APRESIASI 

  • pilih "PARESIASI" untuk mengisi absensi 
  • apresiasi yang tidak sesuai dengan perintah tidak dihitung sebagai absensi
      edit

0 komentar:

Posting Komentar