Minggu, 13 Oktober 2019

Published Oktober 13, 2019 by with 0 comment

Kebutuhan, Kelangkaan, Skala Prioritas dan Peluang

A. Kebutuhan

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun kepuasan rohani.

Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup. Kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, Sebagai contoh: ketika seseorang belum memiliki rumah, maka ia menginginkan rumah. Namun ketika telah memiliki rumah, selanjutnya memikirkan bagaimana rumah itu memiliki perabot. Apakah cukup sampai di situ? Tentu saja tidak! Kenyataan menunjukkan bahwa, jika suatu kebutuhan terpenuhi maka kebutuhan lainnya akan muncul. Untuk sementara waktu seseorang tadi mungkin telah merasa puas telah memiliki rumah berikut dengan isi perabotnya. Namun, suatu ketika ia masih akan menginginkan mobil, villa, dan lain sebagainya yang jika disebutkan satu persatu tidak akan cukup karena terlalu banyak jenis kebutuhan manusia yang harus
dipenuhi. 

Secara garis besar, jenis kebutuhan manusia dapat kita bagi menjadi empat kelompok, yaitu kebutuhan menurut tingkat intensitas, sifat, subjek, dan waktu kebutuhan.

1. Kebutuhan menurut Tingkat Intensitas
Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
  • Kebutuhan primer adalah jenis kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Agar dapat hidup, manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu, manusia memerlukan tempat tinggal atau rumah.
  • Kebutuhan sekunder. Setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lainnya yang bersifat pelengkap dan sering disebut sebagai kebutuhan sekunder. Misalnya, manusia perlu sepeda, kipas angin, meja, kursi, kulkas, dan peralatan lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan.
  • Kebutuhan tersier. Pada umumnya, seseorang masih merasa belum cukup meskipun dia telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Dia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Dia masih memiliki keinginan untuk memiliki mobil, piano, serta kebutuhan mewah lainnya. Karena dengan pemakaian barangbarang mewah dianggap dapat menaikkan status sosial seseorang.
2. Kebutuhan Menurut Sifat
Jenis kebutuhan ini dibagi atas dasar sasaran dari alat pemuas kebutuhan yang digunakan, yaitu:
  • Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Kebutuhanjasmani antara lain pakaian, makanan, dan minuman. Kebutuhan ini seringkali dipersamakan dengan kebutuhan primer.
  • Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Misalnya, agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah, kita perlu menghibur diri dengan mendengarkan musik atau menonton fi lm. Sebagai makhluk beragama, kita pun ingin menjalankan ibadah dengan baik
3. Kebutuhan menurut subjek
Menurut subjek yang membutuhkan, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan umum.
  • Kebutuhan individual, menunjuk pada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda. Suatu misal, Petani membutuhkan cangkul dan pupuk. Sedangkan guru membutuhkan buku pelajaran dan kapur tulis.
  • Kebutuhan umum, berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang. Sebagai contoh, jalan raya atau jembatan penyeberangan digunakan oleh semua orang yang akan menyeberangi jalan.
4. Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan dibedakan atas dasar waktu pemenuhan, yaitu:
  • Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini. Misalnya, orang yang sakit harus segera berobat agar sembuh, orang yang lapar harus segera makan, dan orang yang haus harus segera minum.
  • Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya, orang tua menabung untuk persiapan uang sekolah anaknya atau untuk berekreasi bersama
B. Kelangkaan

1. Pengertian Kelangkaan
Pada setiap bidang kehidupan, terlihat adanya kelangkaan. Di daerah perkotaan banyak tanah digunakan untuk tempat pemukiman sehingga lahan untuk pertanian sangat kurang. Seseorang baru dapat memperoleh sumber daya setelah mengeluarkan berbagai pengorbanan. Namun demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas inilah yang disebut dengan kelangkaan. 
Jadi, kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan.
Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:
a. Langka; karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan.
b. Langka; karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan

2. Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya yang sifatnya terbatas (langka) akan berdampak pada barang atau jasa yang dihasilkan juga akan langka. Sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu :

a. Tanah (land)
Sumber daya tanah terbatas (langka) karena bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman penduduk akan berkurang. Dengan demikian, faktor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas.
b. Tenaga kerja (labour)
Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup tenaga fi sik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia. Bila banyak tenaga kerja yang bekerja di pabrik akan sedikit tenaga kerja di bidang pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja. Dan Perlahan teknologi juga menggantikan tenaga manusia yang menyebabkan tenaga kerja melimpah tapi tidak dibutuhkan dikarenakan beberapa pekerjaan sudah tergantikan oleh mesin. Contoh: teller di bank tergantikan oleh smartphone banking
c. Modal (capital)
Jumlah capital terbatas karena kemampuan manusia untuk menghasilkannya terbatas. Contoh bila modal yang ada terlalu banyak digunakan untuk memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan jalan raya harus dikurangi. Saat sekarang ini terdapat berbagai peluang usaha yang tidak harus memiliki modal sendiri, seperti gojek tidak perlu memiliki motor atau mobil sendiri untuk bisnis angkutan.
d. Kewirausahaan (entrepreneur)
Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor penguasaha. Faktor produksi pengusaha merupakan faktor yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah pengusaha semuanya tidak akan berarti

C. Skala Prioritas
Sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga terkadang uang yang digunakan untuk memenuhi satu kebutuhan tidak dapat sekaligus digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain.

Perhatikan gambar berikut:

Apakah dengan uang Rp.10.000 orang tersebut bisa membeli baso dan mie ayam yang harga 1 mangkoknya Rp.10.000? Uang yang sudah digunakan untuk membeli bakso tidak sekaligus bisa digunakan untuk membeli mie ayam karena jumlahnya terbatas. Apabila kalian menjatuhkan pilihan pada salah satu, maka otomatis kalian harus melepaskan kemungkinan yang lain

Di sinilah ilmu ekonomi memegang perananannya, yaitu membantu kita melakukan pilihan terbaik. Dalam menentukan pilihan, kebutuhan mana yang akan dipenuhi, kita harus membuat skala prioritas untuk mengurutkan kebutuhan dari yang terpenting sampai kurang penting. Kebutuhan yang bagi kita paling penting harus dipenuhi terlebih dahulu.
Dalam menentukan pilihan, sikap rasional perlu dilakukan. Artinya, kalian harus selalu menggunakan akal sehat. Pertimbangkan sebaik-baiknya antara pengorbanan yang diberikan dengan manfaat yang diperoleh. Rasional atau tidaknya suatu pilihan tergantung pada alasan atau motif dalam melakukan pilihan dan apakah tindakannya selaras dengan prinsip ekonomi.

Contoh:
Dimas dihadapkan pada membeli buku tulis dan ballpoint. Uang yang akan dibelanjakan Dimas sejumlah Rp 20.000,00. Bila harga buku @ Rp 4.000,00 dan harga ballpoint @ Rp 2000,00, maka pilihan kombinasi yang akan dikonsumsi Dimas adalah:

D. Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan. Biaya peluang diukur dengan manfaat yang harus dilepas karena tidak dipilih. Konsep biaya peluang selalu dipertimbangkan pada setiap pengambilan keputusan dalam pemenuhan kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi.

Contoh:
Seseorang memiliki tabungan Rp 500.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk pergi berlibur atau membeli pakaian. Jika ia memilih untuk membeli pakaian, ia akan kehilangan kesempatan untuk berlibur dengan teman-temannya; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk berlibur, ia akan kehilangan kesempatan untuk membeli pakaian. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya Peluang

APRESIASI 

  • pilih "PARESIASI" untuk mengisi absensi 
  • apresiasi yang tidak sesuai dengan perintah tidak dihitung sebagai absensi
      edit

0 komentar:

Posting Komentar