3. Distribusi
Kegiatan distribusi ialah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tujuan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Pelaku yang menyalurkan barangbarang tersebut ke tangan konsumen disebut distributor. Tanpa adanya distributor, barang dari produsen tidak akan sampai ke konsumen yang jaraknya sangat jauh dari produsen. Produsen akan kesulitan dalam menjual barangnya dan konsumen juga akan kesulitan dalam menemukan barang yang diinginkan sehingga saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Kegiatan distribusi ialah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tujuan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Pelaku yang menyalurkan barangbarang tersebut ke tangan konsumen disebut distributor. Tanpa adanya distributor, barang dari produsen tidak akan sampai ke konsumen yang jaraknya sangat jauh dari produsen. Produsen akan kesulitan dalam menjual barangnya dan konsumen juga akan kesulitan dalam menemukan barang yang diinginkan sehingga saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Dalam kehidupan ekonomi, kegiatan distribusi tidak hanya sekedar membagi-bagikan atau menyalurkan barang, tetapi mempunyai ruang lmgkup yang lebih luas dari itu. Kegiatan itu antara lain meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan dan seterusnya sampai barang tersebut diterima oleh konsumen dalam keadaan baik. Dengan demikian, ruang lmgkup aktivitas distribusi mencakup keseluruhan penanganan barang sejak lepas dari produsen sampai barang tersebut diterima oleh konsumen.
Produsen sebagai pembuat barang memerlukan peranan distributor dalam hal ini sebagai agen distribusi, agar barang yang telah diproduksinya dapat dengan mudah sampai kepada konsumen. Disinilah hubungan antara produksi, distribusi dan konsumsi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lam.
Secara skematis bisa ditunjukan sebagai berikut.
Secara skematis bisa ditunjukan sebagai berikut.

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menghubungkan antara kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah, sehingga kegunaan barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi
Distribusi barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
a. Saluran distribusi langsung

Contoh: Nelayan menjual hasil tangkapan ikannya di pasar pelelangan,
b. Saluran distribusi semi langsung

Contoh:
Pembuat keripik pisang menjual makanannya melalui toko oleh-oleh lalu dijual ke konsumen.
c. Saluran distribusi tidak langsung

Contoh:
Pabrik minuman kemasan menjual minumannya kepada konsumen melalui perwakilan distributornya yang selanjutnya dikirim melalui toko grosir, ditoko grosir dijual kembali kepada pedagang dan dijual secara eceran kepada konsumen.
a. Fungsi Distribusi
Dalam kehidupan sehari-hari, kata fungsi dapat diartikan sebagai jabatan, tugas atau hubungan antara sebab akibat. Fungsi distribusi yang kita bahas sekarang menunjukan tugas-tugas yang berhubungan dengan kegiatan distribusi. Yang dimaksud dengan fungsi distribusi adalah tugas-tugas sehubungan dengan kedudukan distribusi sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen Dengan kata lain tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Fungsi distribusi mencakup dua fungsi, yaitu fungsi pokok dan fungsi tambahan.
1) Fungsi Pokok
Fungsi pokok adalah tugas-tugas yang sifatnya wajib dilaksanakan, dalam hal ini fungsi pokok distribusi adalah sebagai berikut:
a) Transportation (Pengangkutan)
Seringkah tempat produksi berada cukup jauh dengan tempat tinggal konsumen, hal ini sering kali menghambat kegiatan ekonomi. Oleh karenanya untuk mengatasi masalah tersebut dilakukanlah pengankutan barang hasil produksi menuju tempat keberadaan konsumen, dengan begitu perbedaan tempat dapat diatasi sehingga barang yang sudah diproduksi akan lebih berguna ditempat konsumen (place utility).
b) Storage (Penyimpanan)
Karena adanya perbedaan tempat produksi dan tempat konsumen berada, hal mi dengan sendirinya memunculkan perbedaan waktu produksi dengan waktu konsumsi konsumen. Oleh karena itu produsen memilih menyimpan terlebih dahulu barang yang sudah diproduksi sebelum akhirnya dipasarkan secara teratur. Melalui penyimpanan, kesenjangan waktu antara kegiatan produksi dan
kegiatan konsumsi dapat diatasi (time utility).
c) Buying (Pembelian)
Selama suatu barang masih dikuasai oleh produsen, maka selama itu pula konsumen belum dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengalihan hak kepemilikan atas suatu barang tersebut dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui perdagangan. Dalam kegiatan distribusi, pengalihan hak kepemilikan seperti itu dilakukan menggunakan barang yang bersangkutan. Dengan demikian, kegiatan pembelian berarti menambali kegunaan barang yang timbul dari pengalihan hak atas kepemilikan (posession utility).
d) Selling (Penjualan)
Di dalam kegiatan ekonomi, selalu ada kegiatan jual-menjual barang yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan (posession utility). Dengan adanya kegiatan mi maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.
e) RiskBearing (Penanggungan Risiko)
Penanggungan risiko adalah kegiatan berspekulasi menghadapi risiko dari kegiatan penyaluran barang yang berkaitan dengan perbedaan tempat dan waktu dalam proses produksi dan konsumsi barang oleh konsumen. Sebelum adanya pengalihan hak atas kepemilikan barang, mungkin saja terjadi kehilangan atau kerusakan barang selama penyaluran., oleh karana itu dalam kegiatan distribusi perlu adanya usaha untuk mencegah risiko tersebut. Fungsi penanggungan risiko tersebut dapat dilimpahkan kepada pihak lain, misalnya perusahaan asuransi.
2) Fungsi Tambahan
Distribusi selain memiliki fungsi pokok, distribusi juga mempunyai fungsi tambahan yang hanya berlaku pada distribusi barang-barang tertentu saja. Fungsi tambahan tersebut antara lain sebagai berikut.
a) Pengelompokan dan Penyelesaian (Standardization and Grading)
Kegiatan ini menetapkan dan mengklasifi kasi barang serta menentukan harga berang sehingga memudahkan konsumen dalam menentukan pilihan. Fungsi mi dapat diterapkan pada distribusi hasil pertanian atau hasil produksi yang dikumpulkan dari bebrapa produsen. Misalnya produksi buah-buahan yang diseleksi berdasarkan ukuran atau berdasarkan varietasnya.
b) Pengemasan (Packing)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melindungi barang dari kerusakan atau kehilangan sehingga memudahkan dalam proses pengangkutan dan penyimpanan barang, baik dalam perjalanan maupun selama disimpan digudang. Untuk pengiriman barang ke tempat yang jauh dalam jumlah besar, biasanya diperlukan pengepakan yang lebih kuat sehmgga barang tersebut tidak mudah rusak. Misalnya pengiriman buah-buahan yang dikemas dengan busa atau jerami sehingga mengurangi benturan saat pengiriman.
c) Penginformasian (Communication)
Kegiatan ini bertujuan memberi informasi tentang barang yang akan dipasarkan. Agar dapat memberikan kepuasan maksimal kepada konsumen, produsen perlu memberi informasi yang cukup tentang produknya. Informasi tersebut dapat disampaikan melelui kemasan, alat telekomunikasi, brosur, atau melalui media lam.
b. Saluran Distribusi
Saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus.
1) Pedagang
Pedagang adalah seseorang atau lembaga yang melakukan kegiatan membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pedagang dibedakan menjadi.
- Pedagang Besar (Grosir atau Wholesale?'), yaitu pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang lain yang lebih kecil. Pedagang besar biasanya selalu membeli dan menjual barang dalam jumlah besar.
- Pedagang Eceran (Retailer). yaitu pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Pedagang eceran biasanya membeli barang dalam jumlah besar; tetapi biasanya menjual dalam jumlah kecil atau persatuan.
Tidak beda jauh dengan pedagang, perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, perbedaannya terletak pada tanggung awab. Perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku dijual. Perantara khusus meliputi:
- Agen (Dealer). yaitu perantara pemasaran atas nama perusahaan. Kegiatannya membantu perusahaan untuk menjualkan barang hasil produksi disuatu daerah tertentu. Keuntungan yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi.
- Broker (Makelar), yaitu perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli sehingga dapat melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Keuntungan yang diterimanya berupa kurtasi atau provisi.
- Komisioner, merupakan perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Keuntungan yang diterima berupa komisi.
- Eksportir, merupakan pedagang yang melakukan aktivitas dengan menyalurkan barang dari dalam negeri ke luar negeri.
- Importir, merupakan pedagang yang melakukan aktivitas dengan menyalurkan barang dari luar ke dalam negeri.
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan distribusi, diantaranya sebagai berikut:
- Faktor Pasar, Dalam faktor ini. saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu letak geografi s atau tempat konsumen berada, jumlah konsumen, banyaknya pesanan dan kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian barang.
- Faktor Barang, Pertimbangan dan segi barang berhubungan dengan nilai unit, besar atau berat barang, ketahanan barang, standar barang dan pengemasan barang tersebut.
- Faktor Perusahaan, Pertimbangan dari segi perusahaan di smi menyangkut sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang ditawarkan.
- Faktor Kebiasaan dalam Pembelian, Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian yaitu kegunaan serta sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, ongkos penyaluran barang dan volume penjualan.
a. Pengertian Konsumsi
Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan menghabiskan mengurangi nilai guna atau manfaat suatu barang maupun jasa yang ditunjukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti kita ketahui bahwa kebutuhan hidup masyarakat sangat beraneka ragam, misalnya dalam kebutuhan makanan, minuman, pakaian, rumah dan sebagainva. Untuk itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan banyak produksi barang dan jasa.
Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu barang yang hanya dapat dipakai sekali, contohnya makanan, minuman dan sebagainya dan barang yang dapat dipakai beberapa kali, contohnya pakaian, kendaraan, perabotan dan sebagainva.
b. Tujuan Kegiatan Konsumsi
Dalam kegiatan ekonomi seorang konsumen melakukan kegiatan konsumsi mempunyai beberapa tujuan. Terdapat empat tujuan kegiatan konsumsi yaitu:
- Mengurangi nilai guna barang atau jasa, secara bertahap Pada saat seseorang melakukan kegiatan konsumsi akan terjadi pengurangan nilai guna dari barang atau jasa yang dikonsumsi tersebut secara bertahap. Contohnya pemakaian pakaian, alat rumah tangga, kendaraan, dsb.
- Menghabiskan nilai guna barang sekaligus, Seperti yang telah dijelaskan bahwa pada saat kegiatan konsumsi ada barang yang akan habis dipakai pada saat itu juga dan ada barang yang bisa dipakai dikonsumsi beberapa kali. Contohnya makanan, minuman, dsb.
- Memuaskan kebutuhan secara fisik, Biasanya motif seseorang melakukan kegiatan konsumsi bertujuan untuk mencukupi kebutuhan mereka secara fi sik. Contohnya penggunaan pakaian, penggunaan alat-alat oleh raga, bisa juga makanan, dsb.
- Memuaskan kebutuhan rohani, Selain kebutuhan secara fi sik atau jasmani, motif seseorang melakukan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Contohnya berlibur, main game dsb.
• Kemampuan produksi masyarakat dalam menyediakan barang konsumsi.
• Tingkat penghasilan seseorang, khususnya kemampuan untuk membeli barang.
• Harga barang yang tersedia.
Selain ketiga faktor diatas, besarnya konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh selera dan intensitas kebutuhannya serta adanya barang substitusi. Dalam hal ini semakin tinggi selera dan intensitas kebutuhannya., maka akan semakin besar pula jumlah konsumsinya. Selain itu jika barang substitusi jumlah dan jenisnya banyak maka konsumsi terhadap barang yang disubstitusi akan semakin menurun, hal ini disebabkan karena biasanya barang substitusi lebih murah harganya dibandingkan barang yang disubtitusi jadi orang lebih tertarik mengkonsumsi barang substitusi. Besarnya tingkat konsumsi masyarakat mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat tersebut, yang artinya semakin tinggi tingkat konsumsi masyarakat, berarti semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya
APRESIASI
- pilih "PARESIASI" untuk mengisi absensi
- apresiasi yang tidak sesuai dengan perintah tidak dihitung sebagai absensi
0 komentar:
Posting Komentar