Minggu, 13 Oktober 2019

Published Oktober 13, 2019 by with 0 comment

Peran Pelaku Ekonomi

Produk barang dan jasa yang dapat mencukupi kebutuhan manusia merupakan hasil interaksi antara pelaku-pelaku ekonomi. Siapa saja pelaku-pelaku ekonomi tersebut? 
Ada beberapa kelompok pelaku kegiatan ekonomi yang mendukung satu sama lain. Kelompok pelaku ekonomi tersebut adalah:

1. RUMAH TANGGA KONSUMEN (RTK)
Peranan dan kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen tidak terlepas dari sumber daya yang dimiliki dan sumbangannya dalam interaksi ekonomi. Peran rumah tangga konsumen antara lain:

a. Penyedia atau Pemilik Faktor Produksi
Kelompok rumah tangga konsumen berperan sebagai penyedia dan pemilik faktor produksi yang dibutuhkan produsen untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga konsumen, yaitu:
1) Sumber daya alam.
2) Tenaga kerja.
3) Modal usaha.
4) Kewirausahaan.

b. Mendapat Imbalan (Balas Jasa)
Sebagai pemasok atau pemilik faktor produksi, rumah tangga konsumen berhak menerima balas jasa. Balas jasa yang diterima yaitu:
1) Pemilik tanah mendapatkan uang sewa.
2) Pemilik modal mendapatkan bunga modal.
3) Tenaga kerja mendapatkan upah atau gaji.
4) Kewirausahaan mendapatkan bagian keuntungan.

c. Bertindak sebagai Konsumen
Kelompok rumah tangga konsumen merupakan kelompok masyarakat yang kegiatannya menghabiskan dan/atau mengurangi nilai guna barang serta jasa. Pendapatan yang diperoleh dari penyediaan faktor produksi di atas akan dibelanjakan dalam bentuk barang dan jasa. Selain itu, rumah tangga konsumsi mengeluarkan uang untuk menabung atau membayar pajak kepada pemerintah
BURSA INFO
Mengelola Ekonomi Rumah Tangga

Ada dua segi masalah ekonomi yang dihadapi rumah tangga keluarga, yaitu penghasilan dan pengeluaran. Penghasilan menjadi masalah karena selalu kurang. Dan pengeluaran menjadi masalah karena selalu berubah terus. Maka, tantangan yang dihadapi dalam mengelola ekonomi rumah tangga adalah pertama, bagaimana mendapatkan penghasilan yang cukup untuk hidup, atau bagaimana mencari uang. Dan kedua, bagaimana pendayagunakan semaksimal mungkin setiap rupiah yang dimiliki sehingga Anda tahu berapa uang Anda, dari mana didapat dan dipakai untuk apa saja, dan juga mampu menyisihkan untuk ditabung, tanpa terlibat dalam utang yang tidak produktif. 
Pengelolaan ekonomi rumah tangga yang realitis pada dasarnya menyangkut sikap mental, yang terlihat dari cara bertindak ekonomis, hemat, tepat guna, dan berencana, rela bekerja, dan bersedia mengubah sikap boros. Mampu mengatur ekonomi rumah tangga keluarga berarti:
  1. Mampu mengatur pengeluaran sesuai dengan keadaan keuangan yang adadan rencana atau anggaran yang telah disusun.
  2. Mampu menentukan pilihan atau seleksi atas kebutuhan-kebutuhannya, manayang betul-betul dibutuhkan saat ini maupun saat mendatang, mana yang tidak atau kurang mendesak.
  3. Mampu mengadakan tabungan untuk keinginan serta kebutuhan masa mendatang yang sudah direncanakan.
  4. Mampu mengatur keuangan sehingga tidak terjebak utang atau membeli secara kredit.
  5. Mampu menyusun target, menyusun program kerja dan anggaran. \
2. RUMAH TANGGA PRODUSEN (RTP)
Rumah tangga produsen merupakan kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan produksi. Rumah tangga produsen sering disebut perusahaan, yang terdiri atas perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Kegiatan rumah tangga produsen berkaitan erat dengan kelompok pelaku ekonomi lain terutama rumah tangga konsumen. Peran rumah tangga produsen antara lain:

a. Sebagai Penghasil Barang dan Jasa
Barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen kemudian disalurkan ke beberapa kelompok pelaku ekonomi lain, yaitu ke:

  1. Rumah tangga konsumen, baik secara langsung maupun melalui distributor dalamkegiatan jual beli.
  2. Pemerintah atau rumah tangga negara yang membutuhkan alat-alat atau barang untuk keperluan jalannya pemerintahan. Penyaluran ini dapat terjadi di pasarbarang atau secara langsung.
  3. Masyarakat luar negeri, yaitu negara-negara asing yang membeli barang dan jasa negara kita.
  4. Perusahaan lain yang terkait dengan produksi, misalnya perusahaan pemintalan benang memasok bahan baku bagi perusahaan tekstil. Kegiatan ini terjadi di pasar barang atau melalui kerja sama langsung.

b. Sebagai Pengguna Faktor Produksi
Agar mampu menciptakan atau menambah nilai guna barang dan jasa, produsen memerlukan berbagai faktor produksi seperti sumber daya alam atau bahan baku, modal, tenaga kerja, dan keahlian. Faktor-faktor tersebut disediakan oleh rumah tangga konsumen. Untuk itu, produsen harus memberikan balas jasa atau imbalan kepada rumah tangga konsumen dalam bentuk sewa, upah, bunga modal, dan pembagian laba. Misalnya, produsen kain batik membutuhkan kain, pewarna, canting, tenaga kerja, dan tempat usaha. Maka ia juga bersedia mengeluarkan biaya. Biaya yang dikeluarkan produsen untuk mendapatkan faktor produksi disebut biaya produksi.

c. Sebagai Penggerak Kegiatan Ekonomi
Selain berperan dalam menghasilkan barang dan jasa, kegiatan rumah tangga produsen merupakan penggerak kegiatan ekonomi. Adanya kegiatan produksi akan menciptakan permintaan terhadap bahan baku, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan sehingga pada akhirnya meningkatkan balas jasa yang diterima masyarakat dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat.

3. Rumah Tangga Negara/Pemerintah (RTN)


Pemerintah berkewajiban untuk mengatur perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. Jadi, secara langsung atau tidak langsung pemerintah berperan dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Bentuk peran pemerintah tersebut antara lain:

a. Mengatur Kegiatan Ekonomi
Pemerintah dapat mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan ekonomi melalui berbagai kebijakan, peraturan, undang-undang, dan pengawasan secara langsung di lapangan. Beberapa tindakan dan peran rumah tangga pemerintah dalam kegiatan ekonomi antara lain:

  1. Membuat perencanaan ekonomi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang untuk mengarahkan kehidupan ekonomi ke kondisi yang diinginkan.
  2. Menyediakan sarana dan prasarana publik untuk mendukung kebutuhan fi sik dan nonfi sik masyarakat. Sarana pemenuhan kebutuhan fi sik, contohnya jalan raya, bandar udara, jembatan, terminal, dan jaringan listrik. Sedangkan sarana pemenuhan kebutuhan nonfi sik contohnya sekolah, rumah sakit, dan pertahanan keamanan.
  3. Menetapkan peraturan untuk mengatur, melindungi, atau mengarahkan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi agar sesuai dengan program pembangunan. Misalnya untuk melindungi kepentingan buruh dan pengusaha, pemerintah harus merancang undang-undang ketenagakerjaan yang berpihak pada keduanya.
  4. Pengawasan jalannya perekonomian, misalnya pada saat terjadi kelangkaan minyak tanah pemerintah perlu mengawasi distribusi di lapangan agar pasokan minyak tanah tidak terhambat.
  5. Menjaga stabilitas harga (mengendalikan infl asi). 
  6. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada pelaku ekonomi yang masih lemah usahanya atau bagi pengusaha pemula.
  7. Menyediakan kebutuhan pokok seperti bahan makanan dan bahan bakar.
  8. Menentukan kebijaksanaan yang terkait dengan sektor luar negeri.
b. Peran Pemerintah sebagai Konsumen
Untuk menjalankan rumah tangga negara, pemerintah memerlukan barang dan jasa dari rumah tangga perusahaan. Misalnya, untuk keperluan dinas, pemerintah memerlukan berbagai peralatan dan perlengkapan kantor. Selain itu, untuk kesejahteraan masyarakat, pemerintah melalui anggaran belanja negara akan membiayai penyediaan sarana publik seperti sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan, transportasi umum, telekomunikasi, dan lain-lain. Dari gambaran tersebut, pemerintah berperan sebagai konsumen karena sifatnya menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan jasa.

c. Peran Pemerintah sebagai Produsen
Selain sebagai konsumen dan pengatur kegiatan ekonomi, pemerintah juga berperan sebagai produsen. Kegiatan produksi pemerintah dikhususkan pada barangbarang yang menguasai hajat hidup orang banyak, seperti produksi listrik, air, dan sumber energi. Meskipun demikian, kegiatan produksi pemerintah tidak harus dilakukan sendiri oleh pemerintah. Pemerintah dapat menunjuk perusahaan-perusahaan negara misalnya PT Telkom, PT PLN dan juga menunjuk investor asing untuk menjalankan kegiatan produksi. Selain berperan sebagai produsen untuk barang-barang vital, pemerintah berperan dalam mendistribusikan barang dan jasa ke konsumen melalui badan urusan logistik/Bulog.

4. Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat luar negeri merupakan pelaku ekonomi yang penting. Berbagai bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan masyarakat luar negeri. Selain itu, masyarakat luar negeri berperan dalam menyediakan sumber daya produksi maupun barang dan jasa yang tidak dapat disediakan sendiri oleh suatu negara. Misalnya suatu

negara yang mengalami kekurangan modal untuk kegiatan investasi, dapat meminjam dari negara lain. Atau ketika produksi minyak tidak dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri, maka negara tersebut mengimpor dari negara mitra dagangnya. Di sisi lain, masyarakat luar negeri juga berperan menjadi pasar bagi produk-produk ekspor dalam negeri. Perluasan pasar ke luar negeri ini akan meningkatkan efi siensi usaha karena terpenuhinya skala produksi yang ekonomis. Pada akhirnya, keuntungan perusahaan di dalam negeri meningkat. Hubungan dengan masyarakat luar negeri tersebut berkaitan dengan perdagangan internasional (ekspor impor), yaitu adanya kelompok pelaku ekonomi yang bertindak sebagai pembeli dan adanya kelompok pelaku yang bertindak sebagai penjual. Contoh kegiatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi di sektor luar negeri antara lain:

a. Ekspor Impor Barang
Kegiatan ekspor dan impor barang berlangsung karena sumber daya produksi yang dimiliki antarnegara tidak merata dan terbatas jumlahnya. Selain itu, setiap negara mempunyai perbedaan tingkat kapasitas produksi baik secara kuantitas, kualitas, maupun jenis produksinya. Misalnya negara Indonesia membutuhkan gandum, tetapi tanaman gandum tidak bisa dibudidayakan di tanah air sehingga harus mengimpor gandum dari negara penghasil gandum. Atau mungkin negara Indonesia bisa melakukan ekspor rempah-rempah ke negara-negara Eropa karena rempah-rempah tidak bisa dibudidayakan di Eropa.

b. Ekspor Impor Jasa
Untuk mengekspor atau mengimpor barang diperlukan jasajasa. Contoh jasa dalam perdagangan internasional di antaranya jasa keuangan untuk pembayaran internasional, jasa pengangkutan dan penggudangan, serta jasa asuransi untuk mengurangi risiko dalam pengiriman barang ke luar negeri. Kegiatan lain yang termasuk dalam ekspor dan impor jasa adalah kegiatan pariwisata. Wisatawan asing yang berkunjung di Indonesia akan menggunakan jasa akomodasi (penginapan), jasa biro wisata, dan jasa transportasi. Sedangkan apabila penduduk Indonesia berkunjung ke luar negeri dan menggunakan jasa perjalanan asing maka dikatakan kita mengimpor jasa dari luar negeri.

c. Aliran Modal
Negara-negara berkembang seperti Indonesia pada umumnya mengalami masalah kekurangan modal. Hal ini dapat diatasi apabila masyarakat dari suatu negara menanamkan modalnya di suatu negara untuk mengelola usaha. Anda bisa melihat perkembangan perusahaan-perusahaan asing di Indonesia yang telah berkembang dengan pesat. Kondisi ini membawa banyak manfaat diantaranya dapat membuka lapangan kerja baru dan menambah kegiatan ekonomi.

d. Pertukaran Tenaga Kerja
Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia memiliki tenaga kerja yang berlimpah. Keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri mengharuskan sebagian tenaga kerja tersebut disalur kan ke luar negeri. Namun karena rendahnya kualitas sumber daya manusia, kita hanya mampu mengirimkan tenaga kerja kasar seperti buruh industri, buruh perkebunan, dan pembantu rumah tangga. Sementara itu, negara kita masih kekurangan tenaga kerja ahli dalam mengelola sumber daya, misalnya untuk bidang pengeboran minyak, teknologi komunikasi, dan di bidang keuangan. Dari uraian tersebut Anda dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi pertukaran tenaga kerja antara negara kita dengan negara lain.

Masyarakat ekonomi luar negeri pada dasarnya merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri bersih (neto) akan mempengaruhi tingkat dan komposisi kegiatan ekonomi domestik dan keadaan pembayaran negara. Selain itu, kegiatan ekspor dan impor serta tinggi rendahnya kurva valuta asing (dolar) berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi nasional, produksi, tingkat harga, peredaran uang, dan kesempatan kerja. 

Namun, apabila masyarakat ekonomi dalam negeri akan melakukan kerja sama dengan masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor harus mendapat izin dari rumah tanggal negara (pemerintah). Karena hubungan ekonomi dengan masyarakat luar negeri menyangkut bidang yang sangat luas, yang jelas mempengaruhi kepentingan nasional sehingga pemerintah tidak dapat tinggal diam saja. Campur tangan pemerintah berkaitan dengan transaksi luar negeri adalah dengan cara aktif mengatur dan mengawasinya.

APRESIASI 

  • pilih "PARESIASI" untuk mengisi absensi 
  • apresiasi yang tidak sesuai dengan perintah tidak dihitung sebagai absensi
      edit

0 komentar:

Posting Komentar